Montag, September 25, 2006

 

Camping Day 2

Setelah sarapan pancake bakar (maksudnya agak gosong, hehe...). Kami pergi bersepeda mengelilingi bumi perkemahan Kijduin Park. Wah ternyata keren habis, dilengkapi dengan playground, supermarket, lapangan tenis dan tenis meja, kolam renang, restaurant (tapi mahal) dan sarana sanitasi seperti kamar mandi dengan air hangat dan tempat mencuci piring yang sangat bersih. Yang aku sukai dari tempat ini adalah fasilitas gratis kamar mandi dan kolam renang. Biasanya di bumi perkemahan kita harus memasukkan koin 50 sen ke dalam automat untuk mendapat shower air hangat selama 10 menit. Automat tersebut terletak di luar kamar mandi.Dan bila selama 10 menit kita masih belum selesai dan masih penuh busa sabun. Agak bermasalah juga untuk keluar dan memasukkan koin berikutnya, haha.... Minta bantuan Arnulf juga tidak mungkin karena kamar mandi dan toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Pantai hanya berjarak 500 meter dari bumi perkemahan. Jalur joging dan sepeda paralel sepanjang pantai. Tolong jangan dibandingkan dengan pantai di Bali karena jelas jauh lebih indah di Kuta, Sanur ataupun di Nusadua. North sea hampir selalu berwarna abu-abu (dari abu-abu muda sekali hingga tua) di musim apapun. Tetapi pemandangan pantai, dikombinasikan dengan kapal laut, boulevard dan cafe-cafe sempat membuat nafas tercekat juga. Dan juga bersepeda di pinggir pantai dengan udaranya yang khas benar-benar pengalaman yang mengasyikan.


Sayang sekali kenikmatan bersepeda kami terganggu dengan hujan yang tiba-tiba datang dan rem sepedaku yang putus. Maklum sepeda tua dan second hand dari pasar loak yang kami beli setahun yang lalu. Setelah 2 jam bersepeda kamipun pulang ke basecamp. Si akang memperbaiki sepeda, sementara aku memasak fusili (semacam pasta) untuk makan siang.
Sambil menunggu makan siang siap, kita berandai-andai kalau kita punya anak, tipe liburan seperti ini yang kita inginkan. Pertama, karena family friendly. Anak-anak bisa berlari-lari dan bermain di alam bebas. Bandingkan dengan bila kita berlibur dan menginap di hotel.Dan di Eropa terutama di Jerman masih banyak orang yang tidak suka dengan keributan yang ditimbulkan oleh anak-anak.Kedua, karena pocket friendly alias jauh lebih murah. Di Eropa kebanyakan kamar hotel dicharge per-orang, bukan per kamar seperti di Indonesia.Jangankan tidur di hotel, di youth hostel pun kita harus membayar relatif lebih banyak. Dan di camping park kita pun bisa masak sendiri.
Apabila kita tidak mempunyai caravan, menggunakan tendapun hampir sama menyenangkannya. Apalagi di Jerman tersedia tenda-tenda dengan berbagai ukuran dan model dengan harga yang cukup murah bila membeli pada saat toko-toko mengadakan discount akhir musim. Entahlah apa di Indonesia juga ada model-model tenda yang funky karena terus terang saya kurang mengikuti perkembangan sejak tahun 1995. Aku pribadi ingin sekali membeli tenda bentuk iglo besar dan punya dua ruangan tidur di sayap kiri dan kanan, sedang bagian tengah bercelah untuk ruang duduk.Keren banget. Masalahnya tenda itu untuk 4 orang, jadi aneh juga kan kalau beli sekarang.
Sehabis makan siang kita pergi ke Xotus, toko Asia yang sangat lengkap dibandingkan dengan toko Asia di Düsseldorf.Dari kelapamuda sampai duren ada disana.
Kami berencana setelah belanja dan makan siang yang kedua di resto Indonesia di Xotus (maklum hari ini kan munggahan), kita berniat mengunjung Irma sepupuku dan suaminya Rizal di Denhaag.Rizal bekerja di kedutaan Indonesia dan telah ditempatkan selama 2 tahun di negara kincir angin ini.
Eh,taunya selagi Arnulf mengambil troli, dia kebetulan bertemu dengan Irma dan Rizal. Belanda memang kecil, tidak bisa dibandingkan dengan Indonesia. Mereka baru selesai berbelanja. Dan surprise melihat kita karena kita sih bilangnya mau datang hari minggu.

Irma saat ini tengah hamil 7 bulan dan sekarang terlihat sudah menampakkan kehamilannya (sirik mode on).Saat kehamilan 6 bulan belum begitu terlihat kalau ia sedang hamil.
Rencana kita malam ini pergi ke pasar malam (Irma da Rizal diundang untuk datang kesana) lalu pergi taraweh di mesjid KBRI Denhaag. Ternyata Irma dan Rizal salah menginterpretasikan undangan tersebut.Bukan pasar malam, tetapi party, waks.... .Orang lain pergi tarawehan, kok kita malah kesasar di party sih. Lagian musiknya ribut banget.Setelah berhasil melarikan diri dari tempat itu, telinga masih berbunyi nging... . Sayangnya kita terlambat sehingga tidak bisa ikut tarawehan. Merasa bersalah bukan main. Kapan lagi bisa ikut tarawih dengan ceramah yang bisa dimengerti. Di mesjid2 Duesseldorf bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab di mesjid Arab atau bahasa Turki di mesjid Turki. Bhwa….. nyesel….


Comments:
ngerencanain liburan keluarga....jangan2 memang lagi hamil? hehehehe.....amin
 
ngerencanain liburan keluarga....jangan2 memang lagi hamil? hehehehe.....amin
 
Kommentar veröffentlichen



<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?